Debat Publik! Global Warming Ancam Ketahanan Pangan Sulut, Ini Upaya SK-DT

Petasulut.com, SULUT – Paslon Nomor Urut 3, SK-DT mengatakan akan mempertahankan lahan-lahan pertanian yang alih fungsi dan memperketat regulasi.

Hal itu disampaikan Calon Gubernur Sulut Steven Kandouw menjawab pertanyaan Panelis soal mitigasi Perubahan iklim dan pemanasan global yang mengancam berbagai aspek kehidupan manusia termasuk ketahanan pangan di Sulut.

SK mengatakan jika kedepan memang ada lahan yang di alih fungsikan tentu harus ada  penggantian lahan terutama lahan pertanian yang memproduksi bahan pokok.

“Kedua, kita harus mengidentifikasi bahan makanan pokok, yang tadinya hanya beras saja, kita meng-endorse supaya masyarakat juga boleh menikmati merasakan makanan pokok selain beras,” Ujar Kandouw dalam Debat Publik Pilgub Sulut 2024 yang diselenggarakan KPU Sulut, Rabu (09/10/2024).

“Ketiga, kita menjaga terus distribusi logistik pangan, simpul-simpul yang menghambat distribusi ini tentu harus dijaga betul. Dan tentu saja kita harus tetap optimal peran serta dengan instansi vertikal seperti bulog supaya menjamin ketersediaan pangan. Masalah perubahan iklim bukan saja masalah kita tapi dunia. Untuk itu tidak ada jalan lain, kita harus pro dengan petani, berikan bantuan pupuk, sarana prasarana dan bila perlu kita tetapkan digitalisasi pedesaan supaya tahun persis mana daerah-daerah pertanian yang kekurangan pupuk,” Sambung SK.

Menanggapi itu, Paslon nomor urut 1 YSK-VM menuturkan persoalan ini harus di antisipasi. Sulut diakuinya memiliki keunggulan, ada beberapa waduk yang siap mengantisipasi menghadapi perubahan iklim.

“Kita harus memberdayakan waduk dan saluran irigasi yang saat ini mampu mengaliri 200 hektar di wilayah sulut khususnya Bolmong Raya. Bukan hanya tanam padi tapi ubi, singkong dan jagung, itu juga kita perlu kembangkan sebagai persiapan ketahanan pangan,” Imbuh Cagub Yulius.

Baca Juga:  Sosialisasi Ranperda! MJP Yakin Kehadiran BRIDA Jadi Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Juga, Paslon nomor urut 2 E2L-HJP menyampaikan soal ketersediaan pangan merupakan dorongan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan lahan tidur atau kita galakkan budaya menanam. Tah hanya itu, harus juga menjaga soal transportasi darat, laut dan udara.

“Karena ini bagian dari integrasi kebutuhan pangan. Satu hal yang sangat mengancam dari inflasi itu adalah soal putusnya transportasi maka kita harus menjaga itu supaya stok makanan dari luar. Soal global warming, kita harapkan adalah green ekonomi artinya tebang pilih tanam kembali,” Kata E2L.

Merespon itu, Cagub Steven Kandouw menuturkan bahwa road map yang sedang dijalankan memberikan penyadaran dan endorsement. Ajakan marijo bakobong yang selama ini digalakkan.

“Oleh karena itu kita akan terus menggerakkan masyarakat untuk supaya terus menjalankan program marijo bakobong. Karena selama 3 tahun dilanda covid ternyata pertanian adalah hal yang paling tidak terpengaruh. Untuk itu tidak ada jalan lain, segala potensi untuk meningkatkan produk-produk pertanian harus terus dioptimalkan,” Jelas Kandouw.

Turut hadir, Jajaran penyelenggara Komisioner KPU dan Bawaslu Sulut, pendukung dan pers.

(ABL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *